Selasa, 17 Mei 2011

Beragama melawan Tiada beragama

Konon......



Orang-orang beragama tidak lagi bertikai dengan orang-orang tiada beragama. Mereka kini bertikai dengan sesama orang-orang beragama.

Orang-orang tiada beragama berhasil hidup tenang dengan keyakinannya.

Sementara orang-orang beragama masih sibuk berebut untuk meraih kebenaran tertinggi dalam usahanya membatasi suatu realitas yang tak pernah bisa dibatasi. Seringkali pertikaian itu hingga saling membunuh.



Betapa tololnya pertikaian itu. Melalui banyak orang pintar telah tersepakati bahwa ada suatu realitas-yang-tak-terbatas. Dan semua setuju! Persamaan yang mendamaikan.



Sekarang? Saling berkelahi untuk mendapatkan pengakuan kebenaran untuk memenangkan batasan-batasan terhadap realitas-yang-tak-terbatas.

Pengingkaran! Jebakan kelompok! Kacamata kuda! Penyakit lupa diri! Politik pemaksaan! Kesombongan! Ambisi nerakawi! Apapun itu ... !



Bila Yang-Tak-Terbatas mengetahui bahwa orang-orang tiada beragama hidup tenang dan damai, -meskipun tidak memberi perhatian dan pengakuan terhadap NYA-, sementara orang-orang beragama yang berseru-seru lantang mengaku sebagai pengikut-NYA yang kelewat fanatik selalu bertikai dan menyalahgunakan Ke-Tiada terbatasan-NYA, manakah yang akan DIA berkati? Orang beragama atau orang tiada beragama? Manakah yang harus DIA pilih? Menjadi Penguasa atas orang yang damai atau Penguasa atas orang yang suka bertikai?



Semoga aku tahu harus tetap beragama atau tidak. Amin.

Tidak ada komentar: